Hai Sisterfillah.
Pasti sudah hapal ya dengan doa “Robbizidni ‘ilman warzuqni fahman”.
Doa ini merupakan doa memohon agar ditambah dan diluaskan ilmu pengetahuan.
Tentunya doa akan terkabul jika dibarengi ikhtiar kita dalam menuntut ilmu.
Menuntut ilmu, tak lepas dari yang namanya buku sebagai salah satu sumber pengetahuan. Namun, akhir-akhir ini banyak keluhan dari para orangtua yang sangat lelah mengajak anak-anak untuk membaca. Jangankan anak-anak, kita saja sebagai orangtua juga masih berat memegang sebuah buku untuk dibaca, benar kan? Lalu bagaimana solusinya?
Berikut beberapa cara agar anak tumbuh minat dan daya bacanya di era digital ini, simak terus ya.
- Memberikan perbandingan kepada anak antara ilmu dan kebodohan.
Perbandingan ini adalah cara yang digunakan Al Quran dalam memberikan argumen.
“… Katakanlah, ‘adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
QS. Az Zumar ayat 9
Anak-anak akan gemar membaca jika kita sering bercerita kepada anak tentang kemuliaan orang yang berilmu dan yang tidak. Paparkan juga tentang manfaat ilmu.
Jika ilmu itu memiliki bentuk maka bentuknya melebihi indahnya matahari, bulan, bintang
(Al Hasan Al Basri)
- Menyiapkan kondisi dan situasi yang kondusif untuk membaca.
Siapkan display yang menarik, rak buku beserta buku yang tertata rapi, tempat membaca yang nyaman dan penerangan yang pas untuk membaca. Itu semua dapat mendorong anak-anak untuk semangat membaca dan menjadikannya hobi. Lengkapi pula koleksi buku-buku di rumah agar anak lebih semangat membaca.
- Adakan games atau lomba di antara anak-anak.

Misalkan lomba paling banyak membaca buku pada bulan ini, lomba menceritakan isi buku, lomba membaca buku “read aloud” dan lainnya. Kemudian berikan reward bagi pemenangnya. Jika yang belum menang, berikan punishment yang bernuansa literasi seperti membaca buku yang diminati atau membuat daftar ide permainan seru lainnya. Ajak juga anak-anak di sekitar rumah agar bersama-sama memeriahkan permainan tersebut.
- Sering ajak anak mengunjungi perpustakaan

Sisterfillah, perpustakaan sekarang ini sudah bagus lho. Tempatnya warna-warni dan sangat ramah anak dengan makin beragamnya buku anak-anak yang bermutu. Dan juga tak melulu buku yang disajikan tetapi juga adanya ruang audio visual yang pas dengan gaya belajar anak-anak. Selain perpustakaan, ada juga tempat membaca buku yang lain yaitu taman baca masyarakat. Koleksi buku taman baca masyarakat juga bagus-bagus lho.
- Download aplikasi elektronik perpustakaan

Sisterfillah, di era digital seperti saat ini, anak-anak tentunya senang berlama-lama memegang gawai atau berada di depan komputer. Nah ini kesempatan baik bagi orang tua untuk memberikan imej positif bahwa komputer ataupun gawai juga bisa untuk belajar.
Cobalah untuk mendaftar ke aplikasi yang menawarkan bacaan – bacaan bermanfaat seperti ipusnas. Kemudian pastikan untuk selalu membahas isi buku bersama anak, apalagi di waktu malam sebelum tidur. Diskusi ringan ini diselingi canda tawa tentu makin mengeratkan hubungan anak dan orang tua. Bisa jadi akan menjadi momen indah bagi anak yang akan dikenang sampai dewasa nanti.
Dan ada satu hal lagi yang jangan dilupa. Ini yang paling penting!
Jadilah role model bagi mereka. Rutinkan membaca Al-Qur’an dan buku-buku agama di depan anak-anak, pasti seiring berjalannya waktu mereka akan terbiasa dan meniru.
Bukankah anak adalah peniru yang ulung?
Mari jadikan anak-anak kita generasi penerus tumpuan agama. Mereka adalah generasi islami yang cemerlang dan mengetahui hakikat dirinya diciptakan.
Sisterfillah sudah siap kan untuk menjadi sahabat membaca bersama ananda tercinta?
*Artikel ini merupakan kiriman pembaca sisterfillah.com. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab pengirim. (NF1)